Assalamu'alaikum,, welcome to my blog!

Jumat, 28 November 2008

Pesan Ikhwan buat Akhwat


Ukhtifillah..
(Surat Terbuka Seorang Ikhwan untuk Seluruh
Akhwat di Dunia)

Ukhtifillah,
Mungkin aku memang tak romantis tapi siapa
peduli?
Karena toh kau tak mengenalku dan memang tak
perlu mengenalku.
Bagiku kau bunga, tak mampu aku samakanmu
dengan bunga terindah sekalipun.
Bagiku manusia adalah makhluk yang terindah,
tersempurna dan tertinggi.
Bagiku dirimu salah satu dari semua itu,
karenanya kau tak membutuhkan persamaan.

Ukhtifillah,
Jangan pernah biarkan aku manatapmu penuh,
karena akan membuatku mengingatmu.
Berarti memenuhi kepalaku dengan inginkanmu.
Berimbas pada tersusunnya gambarmu dalam tiap
dinding khayalku.
Membuatku inginkanmu sepenuh hati, seluruh jiwa,
sesemangat mentari.
Kasihanilah dirimu jika harus hadir dalam khayalku
yang masih penuh Lumpur.
Karena sesungguhnya dirimu terlalu suci.

Ukhtifillah,
Berdua menghabiskan waktu denganmu bagaikan
mimpi tak berujung.
Ada ingin tapi tak ada henti.
Menyentuhmu merupakan ingin diri, berkelebat
selalu, meski ujung penutupmu pun tak berani
kusentuh.
Jangan pernah kalah dengan mimpi dan inginku
karena sucimu kaupertaruhkan.
Mungkin kau tak peduli
Tapi kau hanya menjadi wanita biasa di hadapanku
bila kau kalah.
Dan tak lebih dari wanita biasa.

Ukhtifillah,
Jangan pernah kautatapku penuh
Bahkan tak perlu kaulirikkan matamu untuk
melihatku.
Bukan karena aku terlalu indah, tapi karena aku
seorang yang masih kotor.
Aku biasa memakai topeng keindahan pada wajah
burukku, mengenakan pakaian sutra emas.
Meniru laku para rahib, meski hatiku lebih kotor
dari Lumpur.
Kau memang suci, tapi masih sangat mungkin kau
termanipulasi.
Karena kau toh hanya manusia-hanya wanita.

Ukhtifillah,
Beri sepenuh diri pada dia sang lelaki suci yang
dengan sepenuh hati membawamu kehadapan
Tuhanmu.
Untuknya dirimu ada, itu kata otakku, terukir dalam
kitab suci, tak perlu dipikir lagi.
Tunggu sang lelaki itu menjemputmu, dalam
rangkaian khitbah dan akad yang indah.
Atau kejar sang lelaki suci itu, karena itu adalah
hakmu, seperti dicontohkan ibunda Khadijah.
Jangan ada ragu, jangan ada malu, semua terukir
dalam kitab suci.

Ukhtifillah,
Bariskan harapanmu pada istikharah sepenuh hati
ikhlas.
Relakan Allah pilihkan lelaki suci untukmu,
mungkin sekarang atau nanti, bahkan mungkin tak
ada sampai kau mati.
Mungkin itu berarti dirimu terlalu suci untuk semua
lelaki di fana saat ini.
Mungkin lelaki suci itu menanti di istana kekalmu,
yang kaubangun dengan segala kekhusyu'an
tangis do'amu.

Ukhtifillah,
Pilihan Allah tak selalu seindah inginmu, tapi itu
pilihan-Nya.
Tak ada yang lebih baik dari pilihan Allah.
Mungkin kebaikan itu bukan pada lelaki yang
terpilih itu, melainkan pada jalan yang kaupilih,
seperti kisah seorang wanita sudi di masa lalu
yang meminta ke-Islam-an sebagai mahar
pernikahannya.
Atau mungkin kebaikan itu terletak pada
keikhlasanmu menerima keputusan Sang Kekasih
Tertinggi.
Kekasih tempat kita memberi semua cinta dan
menerima cinta
dalam setiap denyut nadi kita.

Ikhwan sejati

Seorang remaja pria bertanya pada ibunya, ”Ibu, ceritakan padaku tentang ikhwan sejati!”


Sang Ibu tersenyum dan menjawab…
Ikhwan Sejati bukanlah dilihat dari bahunya yang kekar, tetapi dari kasih sayangnya pada orang disekitarnya.
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang, tetapi dari kelembutannya mengatakan kebenaran.

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah sahabat di sekitarnya, tetapi dari sikap bersahabatnya pada generasi muda bangsa.

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia di hormati di tempat bekerja, tetapi bagaimana dia dihormati di dalam rumah.

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari kerasnya pukulan, tetapi dari sikap bijaknya memahami persoalan.
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang, tetapi dari hati yang ada dibalik itu.

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari banyaknya akhwat yang memuja, tetapi komitmennya terhadap akhwat yang dicintainya.

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah barbel yang dibebankan, tetapi dari tabahnya dia mengahdapi lika-liku kehidupan.

Ikhwan Sejati bukanlah dilihat dari kerasnya membaca Al-Quran, tetapi dari konsistennya dia menjalankan apa yang ia baca.

Setelah itu, sang remaja pria kembali bertanya. Siapakah yang dapat memenuhi kriteria seperti itu, Ibu ?

Sang Ibu memberinya buku dan berkata…
Pelajari tentang dia. Ia pun mengambil buku itu,
MUHAMMAD, judul buku yang tertulis di buku itu.

AKHWAT SEJATI

Seorang gadis kecil bertanya pada ayahnya, “Abi ceritakan padaku tentang akhwat sejati?”

Sang ayah pun menoleh sambil kemudian tersenyum.
Anakku…


Seorang akhwat sejati bukanlah dilihat dari kecantikan paras wajahnya, tetapi dilihat dari kecantikan hati yang ada di baliknya. Akhwat sejati bukan dilihat dari bentuk tubuhnya yang mempesona, tetapi dilihat dari sejauh mana ia menutupi bentuk tubuhnya.

Akhwat sejati bukan dilihat dari begitu banyaknya kebaikan yang ia berikan tetapi dari, keikhlasan ia memberikan kebaikan itu.

Akhwat sejati bukan dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya, tetapi dilihat dari apa yang sering mulutnya bicarakan.

Akhwat sejati bukan dilihat dari keahliannya berbahasa, tetapi dilihat dari bagaimana caranya ia berbicara.

Sang ayah diam sejenak sembari melihat ke arah putrinya.“Lantas apa lagi Abi?” sahut putrinya.

Ketahuilah putriku…
Akhwat sejati bukan dilihat dari keberaniannya dalam berpakaian tetapi dilihat dari sejauh mana ia berani mempertahankan kehormatannya.

Akhwat sejati bukan dilihat dari kekhawatirannya digoda orang di jalan, tetapi dilihat dari kekhawatiran dirinyalah yang mengundang orang jadi tergoda.

Akhwat sejati bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujian yang ia jalani, tetapi dilihat dari sejauhmana ia menghadapi ujian itu dengan penuh rasa syukur.

Dan ingatlah…
Akhwat sejati bukan dilihat dari sifat supelnya dalam bergaul, tetapi dilihat dari sejauhmana ia bisa menjaga kehormatan dirinya dalam bergaul.
Setelah itu sang anak kembali bertanya,

“Siapakah yang dapat menjadi kriteria seperti itu, Abi?” Sang ayah memberikannya sebuah buku dan berkata, “Pelajarilah mereka!”

Sang anakpun mengambil buku itu dan terlihatlah sebuah tulisan “Istri Rasulullah”. (Muslimah Sholihah)

Selasa, 25 November 2008

dari luna torashyngu,, penulis hebatku

Kamu punya bakat nulis? Pengin jadi penulis novel tapi nggak tau darimana mulainya? Gimana cara ngirim naskah kita ke penerbit dan supaya naskah kita bisa diterima untuk diterbitkan jadi sebuah novel? Tip-tips dibawah ini mungkin bisa membantu. Tips-tips ini ditulis berdasarkan pertanyaan yang sering ditanyakan pada luna lewat email, Friendster, atau YM.

Gimana sih cara ngirimin naskah ke penerbit sampe bisa diterbitin? Dan syarat-syaratnya apa aja?
Gampang kok. Yang pertama kamu tentu aja harus bikin naskah novel dulu hee..hee..hee... setelah itu diprint dan dijilid. Lalu kirim ke penerbit yang kamu mau. Biasanya setiap penerbit mencantumkan alamatnya di buku terbitannya. Jangan lupa tulis juga alamat lengkap dan nomer telpon kamu, jadi kalo misalnya naskah kamu diterima, bisa cepet dihubungi. Lalu tinggal tunggu kabar dari penerbit.

Berapa lama kita menunggu kabar naskah kita?
Rata-rata penerbit memberi jangka waktu 3 bulan untuk menyeleksi naskah. Bisa lebih cepat, bisa juga lebih lama, tergantung kesibukan mereka dan banyaknya naskah yang masuk. Jadi sabar aja yaaa...

Apa ada format tertentu dalam membuat naskah novel? Kira-kira berapa batas minimal dan maksimal naskah kita?
Sebetulnya nggak ada format baku dalam membuat sebuah novel. Umumnya penerbit emang mensyaratkan naskah diketik 1,5 spasi diatas kertas A4. Tapi itu juga nggak begitu kaku. Kalo nggak ada kertas A4, bisa pake ukuran lainnya (folio atau quarto, asal jangan pake A3 yaaaa... kegedean). Hurufnya juga nggak usah macam-macam. Cukup huruf standar aja (Times New Roman, 12 pts). Soal banyak halaman, yang penting jangan terlalu tebal (apalagi untuk penulis baru) tapi juga jangan terlalu tipis, hingga nggak bisa jadi buku. Mungkin sekitar 80 - 150 halaman dengan ketikan 1,5 spasi A4.

Lalu bagaimana dengan ilustrasi cover? Apa kita harus bikin sendiri?
Tentu aja nggak. Nggak semua orang punya bakat menggambar/melukis. Setelah buku kita dipastikan akan diterbitkan, biasanya pihak penerbit akan menunjuk salah seorang ilustrator mereka untuk membuat ilustrasi cover novel kita. Kita boleh aja ngasih masukan, atau ide, mo bagaimana cover itu nantinya. Beberapa penerbit seperti GPU akan menunjukkan draft cover yang udah mereka bikin pada penulisnya untuk mendapat persetujuan sebelum dicetak. Tapi kalau kita punya bakat gambar, bisa aja kita bikin cover sendiri. Hal itu bisa dirundingkan dengan pihak penerbit.

Saya ingin memakai nama samaran untuk buku saya. Apakah saat mengirim naskah ke penerbit saya harus tetap memakai nama asli saya, atau langsung pake nama samaran?
Saat mengirim naskah, tentu aja harus pake nama asli. Soal mo pake nama samaran / nama pena di buku kita kalo diterbitin, bisa dibicarakan nanti dengan pihak penerbit. Saat penandatanganan kontrak juga kita harus pake nama asli kita, agar suatu saat nggak timbul masalah. Dan lagi, pihak penerbit berhak tau data-data diri kita yang sebenarnya dong, walau mungkin hanya untuk arsip mereka dan nggak akan mempublikasikannya tanpa izin kita. Jadi nggak masalah kita mo pake nama samaran kayak apa, awal ngirim naskah harus menyertakan data-data asli kita, termasuk juga nama asli.

Boleh nggak kita kirim naskah dalam bentuk disket/CD atau email? Kan lebih praktis...
Walau ada beberapa penerbit yang memperbolehkan mengirim naskah dalam bentuk file, tapi umumnya penerbit (terutama penerbit besar) menginginkan naskah dikirim dalam bentuk print-out. Setelah naskah kita udah pasti diterima, baru mereka minta filenya. Dan sebaiknya memang yang pertama kali kita kirim print-outnya, dengan berbagai alasan. Pertama mungkin dari segi kepraktisan bagi penerbit. Naskah yang diprint lebih mudah dibaca dimana aja, nggak harus di depan komputer. Jarang ada orang yang mau berlama-lama di depan komputer hanya untuk membaca naskah, apalagi kalo naskah yang masuk banyak. Hal itu juga akan membuat naskah kita cepet dibaca dan diambil keputusan diterima/nggak. Yang kedua adalah demi keamanan. Walau biasanya penerbit menjamin kalo naskah yang masuk nggak bakal di plagiat/dibajak, baik oleh mereka atau pihak lain, tapi siapa yang bisa menjamin 100%? Walaupun hasil print-out juga bisa dibajak, tapi nggak segampang naskah dalam bentuk file yang bisa dicopy dan diedit dengan cepat.

Apa kita boleh mengirim satu tema cerita ke berbagai penerbit sekaligus?
Kalo menurutku sih boleh aja. Silahkan mengirim satu judul cerita ke berbagai penerbit sekaligus. Tapi kalo misalnya nanti cerita kita diterima oleh lebih dari satu penerbit, kita harus memilih hanya satu penerbit saja.

Tips membuat novel yang bagus?
Tips membuat novel yang bagus? Nggak ada. Kalo kamu pengin nulis, tulis aja. Jangan pikirin teori menulis, format tulisan, atau bagus atau nggak tulisan kamu. Pokoknya tulis aja apa yang ada di pikiran kamu. Setelah itu kan bisa dibaca dan diedit lagi. Dan setelah itu jangan ragu-ragu nunjukin tulisan kamu ke orang lain. Ke keluarga atau temen kamu. Buat apa nulis kalo cuman disimpen aja. Minta pendapat mereka, dan jadikan itu sebagai bahan revisi sebelum kamu kirim naskah kamu ke penerbit. Dan kalo naskah kamu ditolak, jangan putus asa. Kamu bisa revisi naskah kamu, liat apa kekurangannya (biasanya penerbit ngasih alasan kenapa naskah kamu ditolak), lalu kirim lagi ke penerbit lain atau ke penerbit yang sama juga boleh. Atau kamu bisa bikin cerita lain yang lebih baik. Pokoknya jangan cepat menyerah dan pede aja...

Jumat, 21 November 2008

Cinta Lama Kembali Terkuak

Mungkin sangat mudah bagi kita untuk jatuh cinta ataupun mencintai kalau tidak,
setidaknya hanya mengagumi sosoknya. Tapi entah mengapa begitu sulit bagiku untuk melupakan sesuatu yang pernah ku cintai. Susah payah rasa itu ku kubur dalam - dalam dan ku lenyapkan tapi mengapa dengan mudahnya cinta itu terkuak kembali. Aku belum mengerti mengapa ku begitu membenci mencintainya, padahal cinta itu tak pernah dihukumi haram. Cinta itu luh yang mengalir lembut dari sanubari, dia ciptaan Allah yang indah. Cinta harus dijaga dan dilindungi dari penyakit, seperti syahwat dan subhat. Mungkin aku kurang pandai menjaganya hingga ku membenci mencintai cinta? Atau mungkin aku memang merasa bosan telah mencintainya selama tiga tahun lebih? Jujur aku tak pernah mengharapkan cinta itu muncul lagi dalam hatiku, aku takut tak bisa menjaga dan melindungi kesuciannya. Dan yang pasti aku tak mau tersiksa oleh cinta. Itu hal yang paling menakutkan karena apa? Cinta tak punya pisau atau belati tapi mengapa temanku bilang " aku tersiksa karena cintanya!" So swett( ko so sweet? entahlah)....

Aku percaya cinta itu hebat,, cinta dapat mengubah orang liar menjadi seorang yang melankolis, puitis dan sebagainyalah.. Dan seperti novel - novel itu bilang cinta itu sumber kekuatan..

Tapi bagaimana dengan cintaku??????

Broken Heart Myspace Comments
MyNiceSpace.com

Bila saja lihat angkuhnya
Tak ingin rasa aku mencinta
Dan tapi bila jauh darinya
Tak mampu aku melupakannya

Mungkin memangnya salahku
Yang tak pernah mengerti
Cinta tak mengenal
Arti sebuah keangkuhan

Bila saja lihat dirinya
Ingin hati tak jatuh cinta
Dan mungkin dia tau semua
Semakin aku dibuat resah

Ingin kuingkari perasaanku ini
Mengapa harus kuakui, kus
uka padanya

Arti sebuah keangkuhan



Selasa, 18 November 2008

dear diary eh dear blog

gag papa ya blog jadi tempat curhat....


wuihhhhhh sebenere aku tuh sebel banget kalo lagi kena vmj... rasanya tuh gag karu2an... tapi kalo gag vmj kan aku gag normal... udah pernah sie baca - baca buku tentang vmj yang isinya tu memanage cinta.. tapi ya gitu,, ujung - ujungnya aku bingung sendiri.. temen udah pernah baca " Ya Allah aku jatuh cinta!" belom???? InsyaAllah sie dulu ku pernah baca tapi bacanya tu pas gag lagi kena vmj.. eh pas sekarang lagi kena vmj aja lupa isinya... puegel....


blog gimana sie biar bisa memanage hati agar gag mekar sekarang coz cinta kan belom saatnya mekar sekarang.. masih jauhlah... ( waduh aku ko' tanya ke blog ya???? jadi stupid deh gara2 vmj) aduh buat yang gag setuju sama statement ku barusan maaf ya... Abis kalo aku lagi kena ...... eh uadh dulu ya,,, bapake udah nunggu...

Kamis, 13 November 2008

bulan pernah terbelah (2)

Bulan Pernah Membelah

Suatu ketika penduduk Mekkah meminta agar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memperlihatkan tanda kenabian. Rasul pun menyanggupi. Beliau memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar membelah bulan. Ajaib, bulan benar-benar terbelah dua! Nabi berseru, “Lihatlah!”

Setelah peristiwa itu, turunlah firman Allah, “Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan. Dan jika mereka melihat suatu tanda, mereka berpaling dan berkata, “Sihir yang terus menerus.” (Al-Qamar: 1-2)

Suatu hari di sebuah seminar di Fakultas Kedokteran Universitas Cardiff di Wales, Inggris, awal tahun 2000-an. Hadir di situ Dr Zaglul An-Najjar, penulis buku Pembuktian Sains dalam Sunah. Seorang laki-laki berkebangsaan Inggris berdiri dan meminta izin untuk berbicara. Ia mengenalkan dirinya bernama David M Pidcock, seorang Muslim dan tengah memimpin sebuah organisasi Islam di negaranya.

Sebelumnya ia non-Muslim. Peristiwa keislamannya berawal ketika seorang sahabat Muslim meminjamkan Al-Qur’an kepadanya. Kebetulan saat itu ia tengan intens mempelajari agama-agama di dunia.

Pidcock mulai mempelajari halaman demi halaman Al-Qur’an hingga tiba pada Surat Al-Qomar: 1 - 2. Ia tak percaya isi surat itu. Maka ia langsung menutup Al-Qur’an dan meninggalkannya.

Allah rupanya berkehendak lain. Tak berapa lama kemudian ia menonton siaran televisi BBC. Seorang penyiar tengah mewancarai tiga astronom Amerika Serikat (AS) tentang aktivitas mendaratkan manusia ke bulan. Saat itu tahun 1978.

Sang penyiar mengkritik kebijakan pemerintah AS yang mengirim manusia ke bulan. Kebijakan itu telah menghabiskan biaya sekitar 100 juta dolar AS. Ini pemborosan. Bila dana tersebut diberikan kepada jutaan orang yang kelaparan akan jauh lebih berfaedah.

Para ilmuwan itu membela diri. Mereka mengatakan bahwa perjalanan tersebut telah membuktikan satu fakta penting yang seandainya mereka mengeluarkan dan berkali-kali lipat dari dana itu untuk membuat manusia yakin dan menerima fakta tersebut, tetap tak ada seorang pun yang akan mempercayainya.

Si penyiar sontak bertanya, “Fakta apa itu?”

Para ilmuwan itu menjawab bahwa bulan pada masa dahulu kala pernah terbelah, kemudian melekat lagi. Bekas-bekas yang menunjukkan fakta ini sangat terlihat di permukaan bulan sampai ke dalam perut bulan.

“Begitu mendengar ini saya langsung melompat dari kursi yang saya duduki di depan televisi dan berkata dalam hati bahwa sebuah mukjizat telah terjadi pada Muhammad 1.400 tahun yang lalu,” kata Pidcock.

“Al-Qur’an telah menyebutkannya dengan perincian yang begitu mengagumkan. Ini pasti agama yang benar,” kata Pidcock lagi. Ia pun memeluk Islam.

Peristiwa terbelahnya bulan banyak dilansir berbagai kitab hadits dan sirah berdasarkan penuturan sejumlah sahabat, di antaranya Abdullah bin Umar dan Abdullah bin Abbas Radhiyallahu ‘anhum. Sejarah India dan Cina Kuno juga telah menceritakan peristiwa ini.”

bulan pernah terbelah (1)

Ada sebuah ayat di dalam al Qur'an yang menyatakan bahwa bulan [pernah/akan] terbelah ketika jaman telah mendekati kiamat. Sengaja kata pernah dan akan saya beri kurung karena ada beberapa penafsiran tentang ayat ini. Selengkapnya arti ayat tersebut adalah sebagai berikut:

Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan.

Dalam catatan kaki dari terjemahan al Qur'an Departemen Agama RI, ditulis: Yang dimaksud dengan saat di sini ialah terjadinya hari kiamat atau saat kehancuran kaum musyrikin, dan "terbelahnya bulan" ialah suatu mukjizat Nabi Muhammad SAW.

Memang ada hadits yang meriwayatkan peristiwa terbelahnya bulan di masa Nabi ini. Hal ini terjadi ketika kaum musyrikin 'menantang' Nabi untuk menunjukkan bukti kenabiannya dengan meminta membelah bulan. Keshahihan riwayat hadits ini saya tidak terlalu ketahui.


Sejak cukup lama, telah beredar melalui internet sebuah gambar permukaan bulan yang diklaim sebagai bukti pernah terbelahnya bulan sekaligus bukti 'kebenaran' ayat di atas. Gambar aslinya dapat dilihat pada situs Badan Antariksa Amerika (NASA).> Lihat

Di sana terlihat sebuah ngarai (semacam kanal kering) besar yang lurus membentang, dan mengesankan sebuah bekas patahan atau belahan yang tersambung kembali. Tetapi, jika kita bersedia membaca lebih jauh keterangan dari NASA mengenai gambar tersebut, orang akan berpikir ulang untuk menyatakan bahwa ngarai tersebut merupakan bekas terbelahnya bulan.

Beberapa fakta tentang bentukan alam di bulan tersebut:

  1. 1. Ilmuwan menyebutnya sebagai RILLE. Meskipun ada banyak spekulasi tentang asal muasal kejadiannya, tetapi pendapat terkuat menyatakan bahwa ia merupakan bekas kanal atau saluran lava yang keluar dari perut bulan di masa lampau. Khusus yang berbentuk lurus, diduga merupakan patahan tanah yang turun di antara 2 sesar (> Lihat) kerak bulan yang sejajar.
  2. 2. RILLE mempunyai berbagai macam bentuk. Lurus dan panjang seperti gambar di atas adalah salah satunya. Sisanya ada yang seperti aliran sungai sebagaimana di bumi (> Lihat). Mereka ditemukan di hampir semua titik di permukaan bulan.
  3. 3. RILLE tidaklah sepanjang yang diperkirakan. Meskipun ada yang mencapai ratusan kilometer, tetapi tidak ditemukan RILLE yang mengelilingi seluruh permukaan bulan. Kalau bulan pernah terbelah dua dan RILLE tersebut adalah bukti bekas belahannya, tentunya kita bisa harapkan bahwa RILLE tersebut membentuk garis yang mengelilingi bulan.

Jadi, tidak tepat menjadikan gambar di atas sebagai bukti bahwa bulan pernah terbelah.

Bagi kita, yang mengimani Allah, ayat tersebut harus dipercayai. Allah Maha Kuasa untuk membelah bulan. Dan Ia pun kuasa untuk menyatukannya kembali, dengan atau tanpa bekas. Semuanya mudah bagi Allah.

Selasa, 04 November 2008

Perempuan & Sebuah Jilbab

Busana merupakan topik bahasan penting dan menarik Busana bagi seorang muslimah yang merupakan cerminan kepribadian, status dalam strata sosial,kebutuhan estetika, selera dan segudang kebutuhan lainnya yang sifatnya manusiawi. Karena baginya warna, bentuk, jenis , model busana, ngetrennya mode, dan kesesuaian busana dengan iklim tempat adalah mempunyai nilai kepuasan tersendiri dan dunia tersendiri.

Maka tidak aneh lagi, kita akan menemukan banyak wanita berkerudung di kantor-kantor, di TV, media cetak , bandara, bursa efek, pertunjukan teater dan tempat lainnya .Mereka menggunakan busana dengan bentuk dan jenis busana muslimah yang beragam sesuai dengan kondisi tepat dan sosial mereka berada.

Ya, memang benar, busana muslimah kini sudah go public. Bahkan busana ini sudah dipakai oleh para selebritis. Maka dengan keadaan ini munculah model model busana muslimah yang dilabeli nama selebritis pemakaiannya.

Sungguh, menyenangkan takala jilbab ini tidak lagi asing di masyarakat kita bahkan menjadi busana trendi. Namun apakah perkembangan busana muslimah ini tidak meninggalkan esensi dari Jilbab itu sendiri?

Bagi seorang muslimah,Busana muslimah cerminan kepribadian muslimah, yang akan menampakan keindahan sifat sifat dari wanita Islam dan senantiasa istiqomah di dalam kehormatan diri dan kehormatan agamanya.

Jilbab mempunyai nilai arti yang besar bagi seorang muslimah .Jilbab merupakan suatu simbol dan bukti keimanan dan ketaatan kepada Allah SWT. Jilbab tidak hanya mempunyai dimensi benda benda saja, namun mempunyai dimensi gerak, yakni sebagai proses melaksanakan perintah perintah Allah SWT.

Selain itu Jilbab mempunyai nilai fungsi dalam kehidupan seorang wanita, yaitu :


  1. Melindungi muslimah dari fitnah. Sudah menjadi kenyataan bahwa daya tarik perempuan bagi laki laki merupakan tipu daya tak bisa dianggap enteng. Seperti tragedi antara Nabi Yusuf dan Zulaikha.Wanita memang menarik , tapi bukan berarti ia hidup untuk menarik perhatian lawan jenis.Tetapi wanita muslim hidup hanya untuk Allah SWT yakni Tuhannya, dengan cara menjalankan keinginan Tuhannya, yang membuat dirinya jauh dari fitnah . Allah memerintah muslimah untuk menutup auratnya ( Jilbab ), demi kebaikan hidup muslimah sendiri. Agar tidak diganggu oleh laki-laki yang bernafsu liar. Jilbab ini dapat meredam daya tarik tubuh luar biasa , sehingga seorang muslimah akan jauh dari godaan laki-laki pengumbar hawa nafsu. Hendaklah mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuhnya ,. karena itu mereka tidak akan diganggu. ( Qs Al-Ahzab ayat 59)


  2. Mengangkat derajat dirinya di mata Allah . Dengan berjilbab, seorang muslimah akan senantiasa meluruskan niat dan menjaga prilaku agar dalam koridor penghambaan diri kepada Allah, bukan kepada mahluk-Nya. Berjilbab baginya adalah ibadah, apabila ibadahnya ingin diterima oleh Allah , maka ia akan berusaha berjilbal yang sesuai dengan ketentuan ketentuan Allah semata


  3. Menjadi kontributor dalam menciptkan lingkungan sehat. Dengan berjilbab, ada suatu keinginan untuk memperbaiki diri terus- menerus ,dan menggali AL-Islam lebih mendalam. Sikap ini akan membangun keinginan dirinya untuk menjadi suri tauladan bagi lingkungan yang tidak Islami.


  4. Sebagai perisai dari perbuatan tercela. Jilbab akan mempunyai nilai kemulyaan Islam, gambaran keindahan diri muslimah , dan akan menjadi benteng kekuatan dari perbuatan tercela dan tipu daya syetan. apabila niat memakainya adalah hanya untuk Allah, dan karena Allah semata, serta tujuan hanya untuk melaksankan perintah Allah semata. Apabila ada bisikan syetan yang mengajak untuk melanggar aturan Allah, maka akan teringatlah dengar jilbabnya, bahwa sesungguhnya Jilbab ini adalah identitas kemuliaan Islam ,bukti ketaatan dirinya pada Allah, dan merasa malu melanggar janji dirinya pada Allah. Ia akan selalu mengingat bahwa hidup untuk beribadah kepada Allah dengan selalu berusaha perintah-Nya. Ia akan selalu mengingat pada perkataan Rabbnya kepada dirinya :



... dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dalam dadanya, dan janganlah menampakan perhiasanya. ( An-Nissa :31)

...Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang . ( Al-Ahzab : 59)

Jadi,Nilai dan Fungsi jilbab seorang muslimah akan menentukan bagaimana dia berpenampilan dan berprilaku di kehidupannya. Apabila seorang muslimah berjilbab benar dalam bernilai dan berfungsi Islam , maka akan nampak kemulyaan yang terkandung di dalam kehidupannya. Amien.

Resep sederhana untuk mengangkat derajat wanita :

  1. Memakai busana muslimah yang menutupi seluruh badan selain wajah dan kedua telapak tangan.

  2. Bentuk baju yang tidak ketat dan tidak membentuk tubuh.

  3. Baju yang dipakai tidak tipis temaran sehingga warna kulit masih bisa dilihat.

  4. Jenis baju yang digunakan tidak menyerupai laki laki atau wanita non muslim. Warna baju tidak membuat menyolok sehingga tidak mengundang perhatian orang.

  5. Dipakai busana tersebut tidak maksud untuk pamer tapi Ikhlas karena Allah.